Panglima Suku Dayak Pajaji Janji Turun Gunung Untuk Warga Rempang

Panglima Suku Dayak Pajaji Janji Turun Gunung Untuk Warga Rempang
Panglima Suku Dayak Pajaji Janji Turun Gunung Untuk Warga Rempang. Foto TVone

BATAM – Panglima Pajaji kembali menjadi perbincangan hangat publik, Panglima Suku Dayak itu tegas memberi ultimatum akan turun gunung bersama pasukannya membela warga di Pulau Rempang.

Diketahui sebelumnya, konflik agraria di Pulau Rempang menjadi pemicu warga meradang, lahan seluas 7.572 hektar di Pulau ini menjadi target lahan proyek strategis nasional dan akan dibangun pabrik kaca milik perusahaan China Xinyi Group dalam kawasan Rempang Eco Park.

Kerjasama ini pun diperkirakan akan mampu menarik investasi hingga ratusan triliun rupiah. Namun di balik rencana tersebut pemerintah dan investor harus berhadapan dengan warga yang tinggal di 16 kampung adat Melayu. Mereka menolak keras pembangunan proyek tersebut.

Aksi demo besar-besaran pun terjadi hingga terjadi bentrokan antara warga Pulau Rempang dengan aparat di kantor BP Batam. Sementara itu, Panglima Pajaji masih menyoroti polemik Pulau Rempang, Batam yang hendak dijadikan lokasi investasi pemerintah hingga warga Melayu dipaksa untuk relokasi.

Meski berada di rumah, Panglima Pajaji dengan siaga akan mengerahkan pasukannya dalam skala besar untuk membela warga Rempang jika kembali terlibat bentrok dengan aparat.

Melalui sebuah video di media sosial facebook-nya, Panglima Pajaji mengirimkan pesan untuk pemerintah.

“Aku adalah aku, aku yang terdahulu, aku juga lah yang terkemudian, aku hadir bukan untuk melenyapkan, setiap polemik setiap permasalahan, dan saya berharap pada setiap lembaga lapisan elemen masyarakat yang ada di kota Batam untuk bijak menanggapi dan menyikapi polemik adat Rempang Galang,” ucapnya yang dilansir video kanal Youtube VIVA.co.id

“Dengan segala hormat saya meminta kepada instansi pemerintah terkait untuk mengkondisikan warga dan masyarakat saya yang sangat saya cintai, jadi saya memohon dengan hormat dikondisikan dengan baik,” jelasnya.

Panglima Pajaji pun mengaku akan turun gunung bersama para pasukannya dalam skala besar, jika tetap terjadi penindasan terhadap warga dan masyarakat di Pulau Rempang dan Galang.

“Tak ada gelas yang tak retak, dan tak ada kaca yang tak pecah, kedatanganku di sini bukan membawa api, aku membawa air,” ujarnya.

“Dan seluruh kaum jarahan serta keluarga, seluruh pasukan Pantak Padagi di seluruh Indonesia, umumnya di Kalimantan, saya sampaikan untuk kembali kepada barisan kita masing-masing,” tutupnya.

Diketahui, Panglima Pajaji merupakan seorang pemimpin pasukan Dayak yakni Pasukan Pantak Padagi Borneo. Bukan sosok sembarang, sematan gelar Panglima diberikan terhadap sosok yang memiliki kekuatan fisik dan magis, sakti. Dalam masyarakat adat suku Dayak, sosok Panglima seperti ini sangat dihormati.

Namanya pertama kali menyeruak ke publik ketika meminta kepada Presiden Jokowi bahwa masyarakat Dayak tidak setuju IKN (Ibu Kota Nusantara) pindah ke Kalimantan.

Ia menegaskan kalau pembangunan IKN akan merusak hutan Kalimantan kedepannya, yang disebut sebagai paru-paru dunia dan juga merupakan kebanggaan bagi suku Dayak.(tvone)

Exit mobile version