Azril Apriansyah: Mencintai Kota Batam melalui Gambar-gambar Sketsa

WARTASIBER.COM, BATAM– Banyak cara untuk mengekspresikan rasa cinta kepada Kota Batam. Di antaranya seperti yang dilakukan Azril Apriansyah ini. Ia memanifestasikan perasaannya melalui sketsa.

Melalui gambar sketsanya, Azril, yang juga Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Batam itu, coba menyampaikan nilai-nilai arsitektur nan kaya akan histori dan kultural kepada masyarakat.

Lewat tangannya, Ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Kepulauan Riau ini, menyimpan citra perkotaan yang khas melalui sketsa-sketsa yang penuh ilham.

Kita bisa menyelami makna mendalam dari sebuah arsitektur, lewat sketsa Azril yang kami sajikan di sini. Di antaranya, sketsa berjudul Masjid Tanwirun Naja, Masjid Tanjak, ada juga Pasar Induk Jodoh sebelum dirubuhkan, atau di Somewhere in Nagoya Batam.

Azril juga skeching beberapa ikon religi Kota Batam lainnya, seperti Masjid Agung Batam (sebelum direvitalisasi), Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah, Museum Batam Raja Ali Haji, serta gambaran wajah baru Masjid Agung Batam.

Hasil karyanya ini ia simpan di akun Instagramnya, yang bisa Anda kunjungi di @ azriliie ( https://instagram.com/azriliie?igshid=YmMyMTA2M2Y=).

Di akunnya ini, ternyata Azril banyak sekali melukis atau skeching bangunan eksotis di kota-kota yang disinggahinya dalam mengemban tugas sebagai utusan Pemko Batam, baik dalam dan luar negeri.

Dari dalam negeri ada Balai Kota Malang, Jawa Timur, Lawang Sewu Semarang, Jawa Tengah, Gedung Hallo Surabaya, Jawa Timur, yang dahulu dikenal sebagai rumah sakit Mardi Santosa.

Sedangkan di luar negeri ada, Old Town Hall Munich, Jerman, Hagia Sophia, Istambul, Turkey, Dancing Hous atau Fred dan Ginger, Praha, Republik Ceko, dan banyak lagi lainnya.

Pramoedya Ananta Toer pernah berkata “Orang boleh pandai setinggi langit, Tapi selama ia tidak menulis maka ia hilang didalam masyarakat dan sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

Namun Azril punya cara lain. Lewat sketsanya ia tak hanya membingkai keabadian tapi juga berpuisi, sebagai rasa cinta kepada Kota Batam.

Sebagai dikatakan Ralph Waldo Emerson,
Penyair dan filsuf dari Amerika Serikat (1803-1882), “Lukisan disebut puisi bisu dan lukisan berbicara puisi.” (ski)

Sumber:katabatam
Editor:Taufik Chaniago

Exit mobile version