Hari Ke-Empat Naik Motor Ke Mekah, Rider Payakumbuh Menangis Haru Disambut Palanta Paliko Malaysia

KUALA LUMPUR– Memasuki hari ke empat (Jum’at, 12 Mei 2023), perjalanan 3 (tiga) orang Warga Kota Payakumbuh Nazif A. Yani, Ratnawati dan Muliandri memasuki babak baru, dimana rider tersebut resmi mengingggalkan tanah air dan mulai berpetualang di Luar Negri untuk mencapai cita-cita Naik Haji ke kota Mekah dengan menempuh jalur darat.

Berangkat dari Bandar Udara Internasional Kualanamu, Medan Sumatera Utara, menggunakan pesawat Air Asia pukul 07.00 wib, Rider asal Kota Randang ini terbang ke Kuala Lumpur Malaysia setelah sebelumnya dijamu oleh Pemerintah Kota Tanjungbalai Provinsi Sumatera Utara.

Ratnawati, salah seorang Rider yang ikut, mengatakan bahwa tepat pukul 08.00 waktu di Malaysia (pukul 07.00 wib) ,dirinya beserta dua rekan nya sampai di Bandar Udara International Kuala Lumpur Malaysia dan disambut oleh Palanta Luak 50 Kota (Paliko) Malaysia.

Dirinya tidak mengetahui bahwa telah ditunggu oleh organisasi persatuan urang awak di Malaysia. Menurutnya, saat telah sampai di bandara sudah terdapat pengurus Palanta Paliko yang memperkenalkan diri dan membantu pengurusan akomodasi selama perjalanan di Malaysia.

“Saya menangis haru, selalu ada kemudahan yang diberikan oleh Allah SWT. Hari ini kami disambut Paliko Malaysia, akomodasi mereka semua yang siapkan,” ujar Ratnawati penuh haru.

Lebih jauh, Ratnawati bercerita sebelum menjeput kendaraan di Pelabuhan Port Klang , Palanta Paliko membawa mereka untuk menikmati sarapan pagi beserta pengurus dan beberapa warga minang yang ada di Malaysia. Setelahnya, mereka menunaikan ibadah Sholat Jum’at di salah satu Masjid di Malaysia.

Ratnawati Berkisah kalau saat ini Paliko Malaysia diketuai oleh Anwar Jambak. Melalui beliaulah di Malaysia mendapatkan kemudahan-kemudahan dalam berbagai urusan, termasuk akses ke KBRI Malaysia, akomodasi ke pelabuhan Port Klang dan memperkenalkan dengan Bundo Rokhaya warga Malaysia tempat mereka menginap menjelang keberangkatan hari berikutnya.

“Dari bandara kami dijamu oleh Bapak Anwar Jambak. Menggunakan mobil Fortuner kami pergi makan dan mengelilingi kota Malaysia menjelang sholat jum,at masuk. Kami juga diperkenalkan dengan Bundo Rokhaya asal Malaysia yang sangat baik sekali,” tutur Ratnawati.

Melalui Ratnawati, ketua Paliko mengatakan bahwa dirinya selaku pengurus Paliko Malaysia ikut bangga bisa menjamu warga Payakumbuh yang naik haji pakai sepeda motor. Menurutnya ini adalah hal luar biasa yang pernah ada dalam sejarah khususnya warga Payakumbuh .

“Dapat kabar ada warga Payakumbuh yang akan datang ke Malaysia untuk berangkat haji memakai sepeda motor kami langsung mempersiapkan segala sesuatunya untuk menyambut mereka. Alhamdulillah kami sudah bersama mereka sekarang,” kata Anwar Jambak sebagaimana dikutip oleh pernyataan Ratnawati.

Menjeput Motor di Port Klang

Usai Sholat Jum’at, Ratnawati kembali bercerita kalau dirinya kembali diatar oleh Palanta Paliko Malaysia ke Pelabuhan Port Klang yang terletak di Selangor Malaysia. Pelabuhan ini adalah pelabuhan utama di Malaysia yang terletak di Distrik Klang, termasuk dalam Ibu Kota Federal Kuala Lumpur dan Ibu Kota Administratif Federal Putrajaya.

Dulunya Pelabuhan Klang ini bernama Port Swettenham dari nama Residen Britania yang didirikan pada tahun 1893 oleh Sir Frank Swettenham.

Di Pelabuhan Port Klang ini terdapat 3 (tiga) wilayah pelabuhan yaitu wilayah Utara, Barat dan Selatan. Untuk Willayah Utara dan Selatan adalah untuk pengangkutan Cargo Domistik dan International. Di wilayah cargo inilah 2 (dua) buah Sepeda Motor N-Max Rider asal Payakumbuh dikirim dari Pelabuhan Tanjungbalai Asahan pada hari kamis (11/5) lalu.

Lebih lanjut, Ratnawati bercerita kalau jarak ke Port Klang ini dari Malaysia lebih kurang 38 km dengan jarak tempuh lebih kurang 60 menit perjalanan. Selama menuju Port Klang ini, dirinya bersama dua rider lainnya bercerita banyak dengan pengurus Paliko Malaysia.

Untuk biaya angkut cargo itu sendiri, Ratnawati mengatakan dia harus merogoh kocek sebesar Rp. 11 juta rupiah untuk 2 (dua) buah sepeda motor tersebut. Hal ini juga sudah diperhitungkannya bersama 2 (dua) rider lainnya yang merupakan suami  dan adik dari Ratnawati.

“Untuk biaya pengangkutan sepeda motor lumayan juga mahalnya menjapai Rp. 11 juta. Alhamdulillah sepeda motor kita dalam keadaan baik setelah sampai di Port Klang Malaysia,” tuturnya.

Lebih jauh, Ratnawati menceritakan bahwa proses serah terima sepeda motor di Port Klang berlangsung sampai jam 15.30 waktu Malaysia (sekitar jam 14.30 Wib). Dari Sana, di iringi oleh salah satu komonitas Rider Malaysia mereka menuju Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) yang beralamat di Jl. Tun Razak, Imbi, 50400, Kuala Lumpur Malaysia.

“Kita berangkat sore menuju KBRI Malaysia. Kami juga didampingi salah satu komonitas Rider di Malaysia menuju KBRI. Disana kami bertemu dengan petugas-petugas kedutaan,” ujar Ratnawati tanpa merinci aktifitas selama di KBRI tersebut.

Bermalam di Rumah Rokhaya

Dari KBRI, Ratnawati dan dua Rider lainnya dibawa berkunjung di rumah Kediaman Rokhaya. Beliau adalah Warga Negara Malaysia yang juga merupakan salah satu kolega dari Bapak Anwar Jambak. Rokhaya tinggal di daerah Puchong Malaysia yang merupakan salah satu kota utama di Distrik Petaling Selangor Malaysia.

“Kita dibawa oleh Bundo Rokhaya di kediamannya di Puchong Malaysia. Disanalah kami bermalam untuk istriahat sebelum melanjutkan perjalanan besok menuju Thailand,” kata Ratnawati.

Ratnawati bercerita kalau warga disekitar rumah Rokhaya ini sangat antusias dengan kehadiran mereka.

“Mereka ramah-ramah dan baik-baik semuanya. Kami sangat terharu dengan pelayanan Bundo Rokhaya. Ini adalah kuasa Allah SWT bagi kami untuk dipertemukan dengan orang-orang baik selama dalam perjalanan ini. Mudah-mudahan kedepan kami terus dipertemukan dengan orang-orang baik dan jauh dari segala permasalahan,” tukuk Ratnawati.

Nazif A. Yani, Ratnawati dan Muliandri dilepas di Rumah Rokhaya, Sabtu (13/5/2023), bersama warga sekitar dari Puchong Malaysia menuju Pulau Pinang (baca : Pi neeeng) yang merupakan salah satu negara bagian di Malaysia.

“Kami bersiap-siap berangkat dari Rumah Rokhaya. Banyak warga yang melepas kami disini. Tujuan Kami ke Pulau Pineng. Dari Pineng baru nanti kami bergerak ke arah Thailand. Sampai disini dulu cerita kita pak, besok kita sambung lagi,” tutup Ratnawati kepada Wartasiber.com, Sabtu (13/5), pukul 7.59 wib, melalui telpon seluler WhatsApp. (Redaksi)

 

 

 

Exit mobile version