Akhir Laga Arema FC vs Persebaya Berakhir dengan 129 Korban Tewas di Stadion Kanjuruhan

Arema FC Malang
Suporter Arema FC Malang

MALANG – Jumlah korban tewas kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang berjumlah 129 orang. Korban tewas terdiri dari suporter Arema FC 127 orang dan anggota 2 polisi.

“Telah meninggal 127 orang, dua di antaranya anggota Polri,” ujar Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta kepada wartawan di Polres Malang, Minggu (2/10/2022).

Nico mengatakan yang meninggal di dalam stadion ada 34 orang. Sementara korban yang lain meninggal di rumah sakit pada saat proses pertolongan.

Kericuhan sendiri bermula saat para suporter menyerbu lapangan usai timnya kalah melawan Persebaya. Banyaknya suporter yang menyerbu lapangan direspons polisi dengan menghalau dan menembakkan gas air mata.

Gas air mata juga ditembakkan ke arah tribun. Tembakan gas air mata tersebut membuat para suporter panik, berlarian, dan terinjak-injak.

Penyebab Kerusuhan

Kapolda Jatim Nico Afinta mengungkapkan penyebab besarnya jumlah korban yang meninggal dunia. Ia menyebut karena terjadi penumpukan massa.

“Terjadi penumpukan di dalam proses penumpukan itulah terjadi sesak nafas kekurangan oksigen,” kata Nico saat memberikan keterangan di Mapolres Malang, Minggu (2/10/2022).

Nico menambahkan untuk 180 orang yang menjadi korban luka kini telah dilakukan perawatan. Mereka kini telah dievakuasi di beberapa rumah sakit.

“Oleh tim medis dan tim gabungan ini dilakukan upaya pertolongan yang ada di dalam stadion kemudian juga dilakukan evakuasi ke beberapa rumah sakit,” ujar Nico.

BACA JUGA Alfred Riedl Mantan Pelatih Timnas Indonesia Tutup Usia

Suporter Kecewa Kalah

Ratusan suporter Arema FC turun ke lapangan. Mereka mengejar pemain karena kecewa dikalahkan Persebaya 2-3. Laga Arema FC dan Persebaya digelar di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022).

Beruntung aparat berhasil mengamankan pemain masuk ke ruang ganti seluruhnya. Meski demikian massa suporter yang turun ke lapangan semakin banyak.

Pantauan di Stadion Kanjuruhan, massa suporter Arema Malang semakin beringas dan melempar kursi hingga botol ke arah aparat.

Karena kewalahan, aparat kemudian mulai melepaskan tembakan gas air mata ke arah suporter agar bubar dan kembali ke tribun.

Akibat tembakan gas air mata, tampak puluhan suporter mengalami sesak dan pingsan. Mereka yang pingsan kemudian digotong ke tempat aman oleh rekannya.

Tembakan itu rupanya tak membuat massa suporter mundur. Justru mereka semakin beringas dan membuat kekacauan di dalam lapangan. (*)

Sumber : Detik.com