PAYAKUMBUH – Menggaet minat dari sejak dini, merupakan upaya yang cukup baik untuk mengenalkan produk tradisional dan cara pembuatannya, sejalan dengan program pendidikan Budaya Ala Minangkabau (BAM) yang ada di Kota Payakumbuh, pemerintah melalui Dinas Tenaga Kerja dan perindustrian (Disnakerin).
Menggelar kegiatan Marandang Day (Hari Merandang) yang merupakan kegiatan membuat masakan tradisional di Minangkabau Sumatera Barat. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan minat dan juga memperkenalkan produk olahan tradisional yang ada di Kota Payakumbuh.
Dengan dihadiri setidaknya sebanyak 90 siswa dari Sekolah Dasar (SD) Negeri 04 Payakumbuh, dan merupakan kegiatan positif untuk menarik minat para pelajar dan siswa.
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan melestarikan budaya kuliner khas Minangkabau, khususnya rendang, di kalangan generasi muda.
Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Payakumbuh, Yunida Fatwa, S.Sos., M.Si. Dalam sambutannya, Yunida menyampaikan pentingnya melestarikan kuliner tradisional, khususnya rendang, yang telah dikenal secara internasional sebagai salah satu masakan khas Indonesia dan menjadi bagian dari identitas budaya Minangkabau.
“Melalui kegiatan ini, kami tidak hanya ingin mengenalkan cara membuat rendang, tetapi juga memberikan pemahaman tentang nilai-nilai budaya yang terkandung dalam setiap proses pembuatannya,” ujar Yunida.
Dalam kegiatan Marandang Day, para siswa dibagi menjadi enam kelompok untuk mempraktikkan langsung cara pembuatan rendang. Mereka diajarkan berbagai teknik memasak, penggunaan bahan-bahan, serta cara mengolah rempah-rempah khas Minangkabau untuk menghasilkan rendang yang lezat.
Kegiatan ini juga bertujuan untuk mempererat kebersamaan antar siswa melalui kerja sama dalam setiap tahap proses memasak.
Antusiasme terlihat jelas pada siswa-siswa yang dengan semangat mengikuti setiap tahapan pembuatan rendang. Mereka tampak gembira dapat berpartisipasi langsung dalam kegiatan yang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga mendidik.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap para siswa semakin mencintai kuliner lokal dan dapat terus melestarikan tradisi yang telah ada sejak lama,” tambah Yunida.
Kegiatan Marandang Day ini merupakan bagian dari rangkaian upaya Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Payakumbuh dalam mengembangkan potensi budaya daerah, khususnya kuliner Minangkabau, di kalangan anak-anak.
Hingga bulan Oktober 2024, kegiatan ini telah diikuti oleh 14 sekolah di Kota Payakumbuh dengan total 667 siswa yang turut serta.
Selain Marandang Day, Disnakerind Kota Payakumbuh juga menyelenggarakan program School of Randang (SOR). Program ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada siswa tentang proses produksi rendang secara menyeluruh.
Tidak hanya para siswa, tetapi juga guru dan kepala sekolah diajak untuk mengenal lebih dalam tentang proses pembuatan rendang di Sentra IKM Rendang Kota Payakumbuh.
Dalam kegiatan tersebut, Kepala UPTD Pusat Pelayanan dan Pengembangan Rendang beserta staf memberikan wawasan mulai dari penyiapan bahan dan bumbu, teknik memasak, hingga proses pemasaran, pengenalan peralatan produksi, dan sejarah rendang di Minangkabau.
Hingga Oktober 2024, program School of Randang telah diikuti oleh 9 sekolah dengan total 349 peserta. Kegiatan ini memberikan pemahaman mendalam kepada para peserta tentang nilai-nilai budaya yang terkandung dalam rendang dan pentingnya melestarikan kuliner lokal.
Dengan adanya program Marandang Day dan School of Randang ini, Pemerintah Kota Payakumbuh berharap generasi muda dapat menjadi duta pelestarian budaya lokal, terutama dalam bidang kuliner.
Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong anak-anak untuk berkontribusi dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya yang sangat berharga bagi daerah dan bangsa.