Podcast Imigrasi, Yuris Wibowo Paparkan Capaian Program dan Inovasi

MERANTI- Imigrasi Kelas II TPI Selatpanjang menggelar Podcast Bintang (Bincang-bincang Imigrasi Selatpanjang) membahas soal isu aktual seputar keimigrasian di Cafe Harbour, Jalan Tanjung Harapan, Selatpanjang, Senin (28/10/2024).

Podcast ini tayang secara langsung (live streaming) di akun YouTube Kantor Imigrasi Kelas II Selatpanjang yang dipandu oleh host Dhika. Sementara Kepala Seksi Teknologi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian (Kasi Tikim) Yuris Wibowo Susanto tampil sebagai narasumber.

Sejumlah isu yang diperbincangkan pun beragam. Mulai dari soal inovasi, program, potensi keamanan hingga sistem dan data.

Untuk meningkatkan pelayanan publik, Imigrasi membuat beberapa inovasi seperti Desa Garda Imigrasi (SAGARIS), Identifikasi Dini Orang Asing (DENIRA) dan Kedatangan Petugas ke Tempat (KETUPAT).

Kepala Seksi Teknologi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian, Yuris Wibowo Susanto menyampaikan inovasi dan program strategis untuk mempermudah masyarakat terluar adalah layanan KETUPAT.

“Kita ada program layanan KETUPAT, yang merupakan layanan paspor kolektif, di mana petugas kantor Imigrasi akan memberikan layanan jemput bola khusus melayani pembuatan paspor baru dan penggantian paspor langsung ditempat pemohon paspor,” ujar Yuris.

Kegiatan tersebut adalah inovasi terbaru dari Kepala Imigrasi Selatpanjang, Putu Sonny Kharmawi Guna G dalam mewujudkan zona integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK).

“Ini upaya imigrasi Selatpanjang untuk meraih WBK. Mudah-mudahan Imigrasi Selatpanjang meraih WBK tahun ini. Mohon doanya,” harapnya.

Selain itu, ia juga menceritakan kejadian yang sempat viral beberapa waktu lalu. Seorang WNA nekad datang jauh-jauh dari Myanmar ke Selatpanjang, Riau hanya untuk menemui wanita pujaan yang ia kenal melalui sosial media.

“WNA tersebut datang ke Selatpanjang memang untuk menemui wanita pujaannya. Alih-alih diterima dengan baik ujung-ujungnya mendapat penolakan dari wanita itu dan keluarganya. Dia diusir sehingga WNA tersebut memaksa bertahan hingga melakukan teror. Atas kejadian itu, akhirnya WNA bersangkutan kami amankan,” ungkapnya.

Selain itu, Imigrasi Selatpanjang juga melakukan sosialisasi ke sekolah dalam rangka menambah wawasan bagi siswa. Kemudian juga memberikan edukasi mengenai bahaya dari Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan Tindak Pidana Penyelundupan Manusia (TPPM).

“Kami juga sudah beberapa kali melakukan sosialisasi ke tingkat sekolah. Adik-adik kita edukasi tentang bahayanya TPPO. Yang awalnya diimingi-imingi kerja ternyata tidak sesuai harapan,” beber Yuris.(*)