WARTASIBER.COM, PADANG– Memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana Kota Padang di tahun ini, selain menggelar Apel Gelar Pasukan, Pemerintah Kota Padang juga mencanangkan ‘Tsunami Ready Community’ (Masyarakat Siaga Tsunami) yang ditujukan kepada dua kelurahan di Kota Padang yaitunya Kelurahan Purus (Kecamatan Padang Barat) dan Kelurahan Lolong Belanti (Kecamatan Padang Utara).
Kegiatan itu dipusatkan di kawasan Danau Cimpago Pantai Padang, Kelurahan Purus, Kecamatan Padang Barat, Jumat (30/9/2022) dengan dihadiri langsung Kepala BMKG Pusat Dwikorita Karnawati dan Deputi V Bidang Logistik dan Peralatan BNPB Zaherman Muabezi, beserta Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kelas I Padang Panjang Suaidi Ahadi.
Acara yang digelar untuk memperingati tepat 13 tahun bencana gempa 30 September 2009 itu juga dihadiri Ketua DPRD Kota Padang Syafrial Kani beserta unsur Forkopimda Kota Padang, stakeholder dan para insan kebencanaan di Kota Padang.
Juga hadir saat itu Wali Kota Padang Hendri Septa, Sekda Kota Padang Andree Algamar beserta para Asisten dan Kepala OPD di lingkup Pemko Padang.
Kepala BMKG Pusat Dwikorita dalam sambutannya menyebut Kota Padang merupakan kota yang paling siap saat ini dibanding kota-kota lainnya di Indonesia dalam menghadapi ancaman gempa dan tsunami.
“Hal itu terlihat dari perhatian pemerintah kotanya bersama unsur terkait yang terus konsen mendorong masyarakat untuk selalu siaga terhadap berbagai ancaman bencana. Terutama gempa dan tsunami,” sebutnya.
“Alhamdulillah hari ini kita mencanangkan dua kelurahan di Kota Padang sebagai Tsunami Ready Community. Hal itu didukung seiring telah tercapainya 12 indikator Tsunami Ready Community di daerah ini,” sambungnya.
Senada dengan itu Deputi V Bidang Logistik dan Peralatan BNPB Zaherman Muabezi yang juga bertindak sebagai Inspektur Apel Siaga Bencana menyebut, dalam menghadapi ancaman gempa dan tsunami memang memerlukan upaya terpadu dari pemerintah daerah serta unsur terkait lainnya.
“Kita dari BNPB siap untuk terus mendorong Kota Padang sebagai kota yang siaga terhadap ancaman gempa dan tsunami. Ini semua demi meminimalisir dampak atau korban bilamana bencana itu benar terjadi,” tuturnya.
Sementara itu Wali Kota Padang Hendri Septa mengatakan Kota Padang adalah ibu kota Provinsi Sumbar punya banyak potensi bencana.
“Kita punya potensi bencana mulai dari banjir, longsor, angin puting beliung bahkan gempa hingga tsunami. Alhamdulillah hari ini kita mencanangkan Tsunami Ready Community bagi Kelurahan Purus dan Lolong Belanti sebagai upaya melindungi masyarakat dari ancaman bencana gempa dan tsunami,” tuturnya.
Lebih lanjut terkait Tsunami Ready Community Wako Hendri menjelaskan, yaitu program dengan mengedepankan kolaborasi aktif dari masyarakat, tokoh masyarakat, pusat peringatan dini tsunami dan BPBD Kota Padang dalam membangun kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bahaya tsunami.
Dalam kesempatan itu dilangsungkan penyerahan Dokumen 12 Indikator Tsunami Ready Community dari Kelurahan Purus dan Kelurahan Lolong Belanti kepada Wali Kota Padang untuk diserahkan kepada Kepala BMKG agar diusulkan ke UNESCO-IOC.
Setelah itu juga dilanjutkan penyerahan Sertifikat Pengakuan Nasional Tsunami Ready Community dari Kepala BMKG kepada Wali Kota Padang dan lalu menyerahkannya kepada Lurah Purus dan Lurah Lolong Belanti.
Adapun untuk peserta apel siaga bencana sendiri terdiri dari unsur TNI/Polri, personil BPBD Kota Padang, Basarnas, BMKG Stasiun Geofisika Kelas I Padang Panjang, personil Dishub, Dinas Damkar, Sat Pol PP, Dinas Sosial dan PMI Padang.(**)
Sumber :Prokopim Padang
Editor :Taufik Chaniago