Kuba – Duta Besar RI, Nana Yuliana, telah melakukan pertemuan dengan Adalberto Augusto Ronda Varona, Direktur Centro de Investigaciones de Política Internacional (CIPI).
Dalam pertemuan tersebut, Dubes RI menegaskan keinginannya untuk melakukan kerja sama dengan CIPI dan lembaga riset lainnya di Indonesia.
“Hal ini dikarenakan Indonesia memiliki potensi untuk bekerja sama di bidang riset dengan Kuba,” ujar Nana, dalam keterangan diterima Warta Siber, Minggu (31/1).
Hubungan Indonesia dan Kuba yang telah memasuki usia 61 tahun pada 22 Januari 2021, harus dijadikan momentum dan peluang peningkatan kerja sama Indonesia-Kuba di berbagai bidang.
“Melalui visi 4 P Dubes RI Havana, yakni kerja sama politik, promosi trade, tourism and investment, people to people connectivity dan juga perlindungan WNI sebagai platform dari arah kebijakan Indonesia, diharapkan kehadiran Indonesia di Kuba menjadi sangat dirasakan oleh berbagai elemen,” tegas Nana.
Adalberto sangat terkesan dengan informasi yang disampaikan oleh Dubes RI dan berharap pertemuan tersebut menjadi momentum pendekatan dan kerja sama yang saling sinergi dengan Indonesia ke depannya dapat dikembangkan.
Hal ini dikarenakan CIPI belum memiliki kerja sama dengan Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki peran besar di dalam hubungan internasional.
Selama ini CIPI telah memiliki kerja sama dengan banyak negara, termasuk di Kawasan Asia seperti China, Vietnam, Malaysia, Thailand. Di sisi lain, CIPI juga melakukan kegiatan dan berbagai lokakarya baik dalam tataran nasional maupun internasional.
Dalam berbagai kegiatan internasional yang diselenggarakan oleh CIPI, juga dihadiri oleh pakar maupun pengamat internasional seperti dari Amerika Latin, Asia dan Afrika, Eropa, Amerika Serikat dan juga Karibia.
Untuk wilayah Asia, setiap tahunnya delegasi China dan Vietnam selalu hadir sebagai peserta aktif dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh CIPI.
Kerja sama dengan CIPI dapat menjadi lembaran baru bagi hubungan Indonesia dan Kuba, khususnya di bidang pengembangan kerja sama riset dan penelitian.
Indonesia memiliki banyak lembaga riset maupun think-tank yang telah memberikan kontribusi besar bagi arah kebijakan politik dalam negeri, begitu pula CIPI yang dalam berbagai kesempatan dijadikan dasar bagi Pemerintah Kuba untuk mengambil arah kebijakan polugri, sebagaimana ditegaskan oleh Rizki, Fungsi Politik KBRI Havana. (r/azx)