Padang – Pandemi covid-19 berimbas pada berkurangnya transaksi di hotel dan restoran di Kota Padang, Sumatra Barat, sebesar Rp174 miliar.
Kepala Bappeda Kota Padang, Medi Iswandi, mengatakan berkurangnya transaksi di hotel dan resto karena tidak ada kunjungan wisatawan ke wilayahnya.
“Selama dua bulan masa PSBB (pembatasan sosial berskala besar) tidak ada kunjungan wisatawan sehingga berpengaruh terhadap transaksi di hotel dan restoran,” kata Medi, Kamis, 22 Oktober 2020.
Tak hanya berdampak pada hotel dan restoran, pandemi covid-19 juga mengakibatkan berkurangnya transaksi harian di sembilan lokasi pasar di Kota Padang.
“Angkanya sekitar Rp11 miliar per hari,” ungkap Medi.
Selain itu, transaksi pedagang kaki lima (PKL) di destinasi wisata juga berkurang sebesar Rp7 miliar selama dua bulan masa PSBB.
Kemudian penyusutan pendapatan dari 12 ribu UMKM baik kuliner, ritel, jasa, kerajinan, dan ultra mikro dengan nilai transaksi Rp17,6 miliar.
“Termasuk (kerugian) dirumahkannya 5.431 pekerja di Kota Padang. Ada 172 perusahaan yang merumahkan karyawannya di Kota Padang,” lanjut dia.
Medi menambahkan, pandemi covid-19 juga turut berdampak terhadap pendapatan asli daerah Kota Padang sekitar 25 persen atau Rp250 miliar.
Melihat kondisi itu, pada 2021, Pemkot Padang akan mempercepat pemulihan ekonomi dan reformasi sosial, di samping juga fokus untuk penanganan covid-19.
Sumber: Medcom.id